Tekan Angka Stunting dan Peningkatan Status Gizi Melalui Program Sipesta
BINTUNI,suarateluk.com – Polres Teluk Bintuni melaksanakan Apel pencanangan gerakan polisi peduli stunting anak ( SI PESTA), yang berlangsung di lapangan apel Mapolres Teluk Bintuni untuk menyambut indonesia emas di tahun 2045 mendatang.
Apel pencanangan gerakan polisi peduli stunting anak (Sipesta) di ikuti oleh sejumlah pejabat tinggi yakni Wakil Bupati Teluk Bintuni, Maret Kokop, Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choirudin Wachid, Dandim 1806/TB,Letkol Arm. Patrick Arya Bima, Kajari Teluk Bintuni, Jhony A. Zebua.
Dalam sambutan Bupati Petrus Kasihiw, menyampaikan kesehatan anak di masa sekarang menjadi syarat utama untuk membentuk karakter anak yang kuat,memiliki kecerdasan, inovasi dan kreativitas yang tinggi bagi tercapainya cita- cita indonesia maju, namun di sisi lain bangsa ini sedang menghadapi stunting atau kekerdilan pada anak. Rab (6/9/2023).
Bupati Kasihiw mengatakan stunting telah menjadi isu nasional karena penyakit ini sangat menghambat tumbuh kembang anak dan merupakan penghalang tercapainya potensi maksimal terhadap anak.
Olehnya itu, pemerintah mulai melakukan intervensi secara berkelanjutan dalam pencegahan dan penurunan angka prevalensi stunting di indonesia, karena penanganan masalah stunting harus di tangani secara paripurna dengan mempererat kerja sama dari semua pihak.
“Bupati berterima kasih kepada kepolisian RI dalam hal ini Polres Teluk Bintuni yang telah meluncurkan program polisi peduli anak atau Si Pesta”.
Pemerintah daerah sangat menyambut baik dengan adanya program Sipesta oleh polres Teluk Bintuni,melalui program polisi peduli stunting ini maka pendataan dan analisa masalah stunting lebih terdata secata real time dan menghasilkan rencana aksi yang baik secara periodik dan memberi masukan kepada pemda dalam hal ini tim penurunan stunting terkait langkah konkritn untuk penurunan mengoptimalkan penurunan angka stunting di Teluk Bintuni. Ujar Kasihiw
Dikatakan Bupati Kasihiw, saat ini angka prevalensi stunting di Teluk Bintuni masih berada pada angka 22,8% yang dimana masih berada di atas ambang normal target prevalensi stunting secara nasional yaitu 17% di tahun 2023 untuk itu,ibarat sebuah pertempuran, komitmen pemerintah saat ini adalah memandang stunting sebagai musuh yang harus di berantas bersama.
Bupati Kasihiw mengajak seluruh elemen penting daerah,baik jajaran Forkopimda, TNI-Polri,tokoh agama,tokoh masyarakat,tokoh pemuda,tokoh pendidikan dan tenaga kesehatan sebagai mitra pemerintah untuk meningkatkan jalinan komunikasi demi terciptanya pola koordinasi yang baik.
Dengan peluncuran program Sipesta Bupati Kasihiw berharap hal-hal yang di lakukan untuk mengurangi dampak stunting bagi anak- anak dapat membantu penyelenggaraan percepatan penurunan angka stunting, agar dapat terlaksana lebih baik da memberi daya ungkit dalam penurunan angka prevalensi stunting demi mewujudkan masyarakat teluk bintuni yang damai,maju,produktif dan berdaya saing. (Susi)
